Hidayatullah.com – Latar belakang sekaligus visi dari Gerakan Indonesia beradab (GIB) adalah mewujudkan bangsa Indonesia yang adil dan beradab berlandaskan ketuhanan yang Maha Esa.
Demikian diungkapkan Dr. Bagus Riyono, salah seorang presidium GIB saat acara temu tokoh Gerakan Indonesia Beradab di Kampus Universitas Indonesia, Sabtu (12/03/2016).
“Bahwa kita ingin menjadi harapan bagi bangsa Indonesia, bahwa sesunguhnya masih ada orang baik di negeri ini. Masih banyak yang peduli dengan nilai-nilai luhur bangsa dan juga hati nurani,” ujarnya.
Meskipun tidak banyak dikenal publik, terang Bagus, kehadiran GIB adalah sebagai suatu gerakan yang ingin bisa berperan dalam mendidik generasi masa depan untuk Indonesia yang lebih beradab berlandaskan ketuhanan.
Menurutnya, adab dan nilai luhur bangsa Indonesia atau Pancasila saat ini sudah semakin memudar. Dan hal tersebut, kata Bagus, adalah titik rawan dari ketahanan nasional.
“Kalau dicontohkan dalam bidang politik misalnya, zaman dulu kan politik itu santun, meski berbeda pendapat tapi mereka saling menghargai,” jelasnya.
“Dan yang namanya politikus itu setia dengan yang mereka perjuangankan, tidak seperti saat ini, begitu ada kesempatan, pindah sana pindah sini, jadi nggak jelas, tidak ada ideologi yang diperjuangkan. Sehingga pancasilanya jadi berantakan,” tambah Bagus.
Untuk itu, kata Bagus, gerakan yang didukung oleh sekitar 200 organiasi ini akan berusaha berkontribusi untuk ikut andil dalam menyelesaikan permasalahan bangsa, khususnya pada beberapa fokus gerakan yang dicanangkan, seperti fokus hukum dan kebijakan, penguatan keluarga, serta pemberdayaan pendidikan.
Hadir juga pada acara pertemuan tokoh GIB ini sendiri diantaranya Fahira Idris (anggota DPD RI), Heru Susetyo (Pakar Hukum), Adian Husaini (Peneliti INSISTS), Sukro Muhab (Ketua JSIT Indonesia), Rita Subagiyo (Aliansi Cinta Keluarga Indonesia), dan lainnya.*
Rep: Yahya G Nasrullah
Editor: Cholis Akbar
Sumber:
Copyright 2021 Gerakan Indonesia Beradab. All Right Reserved