Hidayatullah.com– Ketua Presidium Gerakan Indonesia Beradab (GIB), Bagus Riyono, mengimbau masyarakat untuk cerdas dan memahami fenomena kebebasan hak asasi manusia (HAM) dan upaya pelegalan LGBT di Indonesia.
“Jangan asal menganggap semua yang dari asing itu lebih baik, tidak juga,” ujarnya kepada hidayatullah.com, di AQL Islamic Center, Jakarta, Selasa (13/02/2018).
Bagus meminta, masyarakat harus cerdas memahami fenomena dan tidak terombang-ambing isu. Serta tidak mudah terpengaruh dengan klaim-klaim Barat. Seperti jargon mengenai kebebasan, HAM, dan sebagainya.
President International Association of Muslim Psychologist (IAMP) ini mengatakan, ada penyakit yang biasanya diidap masyarakat Indonesia, yakni mengalami inferiority complex alias minder.
“Masyarakat kita kalau udah katanya orang Barat dibilang modern dan kemajuan. Kalau mempertahankan nilai-nilai bangsa sendiri justru dianggap anti kemajuan. Itu, kan, pemahaman yang tidak cerdas. Mental dijajah itu masih ada,” jelasnya.
Padahal, terangnya, aturan mengenai HAM di Indonesia sudah cukup baik dengan adanya Pasal 28J ayat 1 dan 2 UUD 1945.
Bagus menegaskan, soal pengaturan zina dan LGBT Indonesia memiliki kedaulatan dan sistem hukum sendiri. Sehingga tidak bisa diatur oleh asing.
“Tapi mereka berharap kita lemah dan kemudian terpengaruh,” ungkapnya.
Bagus menekankan, pentingnya mendidik masyarakat supaya lebih paham masalah-masalah kedaulatan, mampu membedakan mana yang benar mana yang salah, dan tidak terombang-ambing.*
Rep: Yahya G Nasrullah
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber:
Copyright 2021 Gerakan Indonesia Beradab. All Right Reserved