Menuju Peradaban Indonesia yang Tinggi dan Mulia

Milad GIB ke-7 Menganugerahkan GIB Lifetime Achievement Award kepada KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari, dan Buya Hamka

March 6, 2023


Pada tanggal 26 Februari 2023, di University Club UGM diselenggarakan Milad Gerakan Indonesia Beradab (GIB) yang ke-7. GIB didirikan pada 9 Februari 2016 sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap peradaban bangsa Indonesia. Slogan GIB adalah “Membangun peradaban Indonesia yang tinggi dan mulia sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. Ketua Presidium GIB, Dr. Bagus Riyono, M.A., mengatakan bahwa cita-cita luhur bangsa Indonesia adalah untuk menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Dengan kualitas bangsa seperti itu, Indonesia diharapkan menjadi negara yang berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia yang dinyatakan dalam UUD 1945 sebagai perwujudan dari perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Dalam milad kali ini, GIB Lifetime Achievement Award dianugerahkan kepada tiga tokoh nasional, yaitu KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari, dan Buya Hamka. Para penerima anugerah Lifetime Achievement Award dinilai telah menunjukkan karakter kepribadian yang seharusnya menjadi teladan bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan peradaban yang tinggi dan mulia tersebut. Disamping itu, para penerima penghargaan juga telah menunjukkan karya yang nyata dan sudah meletakkan dasar-dasar peradaban tersebut sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. GIB Award di tahun-tahun sebelumnya telah diberikan antara lain kepada budayawan Taufik Ismail, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Dr. Ir. H. Salahuddin Wahid, Prof. Dr.-Ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng, KH. Ahmad Hasyim Muzadi dan yang lainnya.

Dalam penganugerahan GIB Award 2023, GIB mengundang beberapa tokoh dari berbagai kalangan yang memiliki cita-cita yang sejalan dan para pemuda yang diharapkan menjadi kader-kader bangsa ke depan. Tokoh-tokoh tersebut adalah budayawan Taufiq Ismail, pimpinan Muhammadiyah, Aisyiyah, dan Nahdlatul ‘Ulama di Yogyakarta, GBPH Prabukusumo, Ustadz Muhammad Jazir Asp (pimpinan Masjid Jogokariyan), Dr. Habib Chirzin (perwakilan IIIT di Indonesia), para rektor dari universitas di Yogyakarta dan sekitarnya. Peringatan milad GIB ke-7 ini juga diiringi dengan pembukaan Sekolah Ilmu Keluarga ke-3 sebagai sebuah usaha untuk menyadarkan masyarakat luas tentang pentingnya keluarga yang tangguh, harmonis, dan beriman sebagai pondasi bagi peradaban Indonesia yang tinggi dan mulia. Tanpa keluarga-keluarga yang tangguh dan beriman, peradaban yang terbangun akan keropos karena pondasinya lemah. Oleh karena itu, penguatan keluarga adalah strategi yang tidak bisa diabaikan dalam membangun peradaban.

Pembukaan SIK ke-3 GIB dilakukan dengan penyelenggaraan seminar tentang “Berkeluarga Itu Asyik” dengan pembicara pasangan muda Ari Chandra Kurniawan dan Dila Fadhilatun Nisa, Bunda Elly Risman, Ustadz Adriano Rusfi, serta Dr. Neng Djubaedah melalui platform hybrid. Pada event ini, juga telah ditanda tangani nota kesepahaman antara GIB dan asosiasi profesi di Indonesia yang bergerak di bidang kesehatan jiwa, yaitu Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI), Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPKI), Asosiasi Psikologi Islam (API), dan IAMP Indonesia. Nota kesepahaman ini merupakan perwujudan dari kolaborasi untuk menyusun pedoman kesehatan jiwa Indonesia terutama dalam usaha promosi dan prevensi terhadap masalah kesehatan jiwa. Menurut Dr. dr. Fidiansjah M. Ahmad, Sp. KJ, kesehatan jiwa meliputi dimensi fisik, mentals, sosial, dan spiritual. Hanya dengan kesehatan jiwa yang komprehensif, bangsa Indonesia akan dapat mencapai cita-cita luhurnya. Penyelenggaraan acara ini diketuai oleh Feizal Syahmenan, S.H., M.H.

Gerakan Indonesia Beradab yang dimotori oleh tokoh-tokoh dari berbagai bidang ilmu juga didukung oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang jumlahnya mencapai lebih dari 200. GIB juga telah membentuk Lembaga Advokasi Keluarga Indonesia (L. A. K. I.) pada bulan Oktober tahun 2021 yang telah berkiprah dalam usaha-usaha penguatan keluarga di masyarakat. Langkah signifikan GIB sebelumnya adalah usaha judicial review kepada Mahkamah Konstitusi yang telah mengadvokasi revisi KUHP, terutama pada masalah kesusilaan.