Menuju Peradaban Indonesia yang Tinggi dan Mulia

Pemerintah dan Perannya untuk Perkembangan Anak

January 31, 2025


Anak-anak merupakan tonggak generasi masa depan. Menuju wacana Generasi Emas Indonesia 2045, tentu harus ada upaya yang maksimal untuk mendukung terciptanya generasi yang berkualitas, memiliki kompetensi, dan berdaya saing tinggi. Hal tersebut dimaksudkan agar Indonesia memiliki individu-individu yang bukan hanya terampil tapi juga memiliki resiliensi agar dapat memajukan negara di era disrupsi global.

Salah satu hal yang perlu menjadi perhatian utama dalam pembentukan sebuah generasi adalah perkembangan anak. Anak tumbuh dan berkembang mulai dari janin hingga dewasa. Dalam proses tersebut, mereka mengalami banyak perubahan, baik secara fisik, psikologis, maupun perilaku. Sebagian besar perkembangan menunjukkan kemajuan, seperti bayi yang mulai berjalan, anak-anak yang mampu menyelesaikan tugas secara mandiri, hingga remaja yang mulai dapat berpikir kritis dan rasional.

Ketika perkembangan anak tidak berjalan dengan baik, dampaknya bisa dirasakan hingga masa dewasa. Masalah emosional, keterlambatan kognitif, dan ketergantungan adalah beberapa contoh permasalahan yang mungkin muncul tanpa disadari. Permasalahan itu tentu akan menghambat individu dalam berkembang dan mencapai cita-cita yang ia inginkan. Oleh karena itu, perhatian khusus terhadap perkembangan anak harus menjadi prioritas semua pihak.

Selama ini, tanggung jawab terhadap perkembangan anak sering kali hanya dibebankan kepada orang tua. Hal ini karena keluarga merupakan lingkungan terdekat yang secara langsung berinteraksi dengan anak. Namun, pada kenyataannya, perkembangan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab keluarga semata. Peran pemerintah juga sangat penting dalam membangun ekosistem yang mendukung tumbuh kembang anak.

Pemerintah memiliki peran besar dalam membentuk lingkungan yang mendukung perkembangan karena mereka memiliki kewenangan dan kekuatan untuk menentukan kebijakan. Kebijakan sosial atau social policy merupakan serangkaian aturan yang dirancang oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peraturan-peraturan tersebut tentu harus dibuat dengan prinsip kesetaraan serta keberpihakan kepada anak, bukan sebaliknya.

Kebijakan pemerintah untuk mendukung perkembangan anak dapat dimulai dari langkah-langkah strategis, seperti memastikan kemudahan akses pendidikan yang merata, meningkatkan gizi anak melalui program yang dirancang berbasis kebutuhan, melakukan berbagai tindakan preventif dan menyediakan perlindungan hukum yang kuat terhadap kekerasan anak, serta memperbaiki akses terhadap layanan kesehatan dasar. Program-program ini bertujuan menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Selain berfokus kepada anak, kebijakan juga perlu berpihak pada keluarga. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang memiliki permasalahan finansial atau berada dalam tekanan ekonomi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stres. Tekanan ini kemudian dapat berdampak negatif pada pola asuh mereka. Dalam beberapa kasus, hal ini bahkan dapat meningkatkan risiko kekerasan terhadap anak, baik secara fisik maupun emosional yang tentunya dapat berpotensi membuat anak mengalami trauma berkepanjangan hingga dewasa.

Permasalahan yang dialami oleh keluarga tentu dapat diatasi dengan kebijakan yang berpihak pada mereka, seperti program bantuan sosial, subsidi kesehatan, akses terhadap pekerjaan layak, serta pendidikan parenting bagi orang tua. Adanya layanan psikologis yang mudah diakses juga dapat menjadi solusi agar orang tua tidak merasa menanggung beban sendirian. Kebijakan ini akan membantu menciptakan lingkungan rumah yang lebih stabil dan suportif. Dengan begitu, keluarga dapat menjadi pondasi yang kuat serta mental support yang baik bagi anak dalam proses tumbuh kembangnya.

Seperti yang sudah pernah dilakukan di Amerika Serikat lewat program Minnesota Family Investment Program. Program ini berfokus untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan membuat orang tua-orang tua yang menjadi bagian dari program tersebut yang awalnya tidak bekerja, kemudian dijadikan karyawan tetap untuk menambah penghasilan. Hal ini kemudian berpengaruh terhadap kondisi keluarga. Prestasi anak-anak mereka menjadi meningkat dan perilaku menyimpang anak-anak tersebut menjadi berkurang secara signifikan.

Berbagai pihak perlu untuk saling kolaborasi dalam menciptakan ruang aman dan nyaman bagi perkembangan anak. Seperti sebuah istilah yang populer, “It takes a village to raise a child,” yang berarti seluruh lapisan komunitas harus ikut berperan aktif, berinteraksi positif, dan bersama-sama mendukung proses perkembangan anak di sekitar mereka. Upaya-upaya nyata dan terintegrasi dapat dilakukan agar dapat membangun ekosistem yang baik.

Pada dasarnya, perkembangan anak bukan hanya tanggung jawab segelintir orang tapi merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat sebagai suatu bangsa. Anak merupakan ujung tombak dari sebuah generasi, apapun yang dilakukan kepada mereka saat ini akan menentukan masa depan Indonesia. Jika tidak diperhatikan dan dilakukan secara serampangan, maka bisa jadi, Generasi Indonesia Emas 2045 yang diimpikan oleh semua pihak dapat terlambat datang atau bahkan tidak tercapai sama sekali.

Penulis : Sekar Dewi Geminastiti, S.Psi.

Editor : Lu’luul Jannah, S.Psi.

Sumber gambar : Freepik